Halaman

    Social Items

 


Terusan dari Episode kemarin, berikut leak lanjutan sambil menunggu rilisnya FM22, fitur-fitur yang di leak tidak se “major” episode pertama, tapi tetap penting untuk meningkatkan realisme di game Football Manager ini, mari kita lanjut:

Interviewer: James Alcott


-Yang akan dibahas nanti adalah fitur Deadline Day yang di revamp dan juga adanya fitur staff meeting, kalau di FM21 hanya recruitment meeting, di FM22 nanti dilengkapi dengan staff meeting, jadi semua staff akan ikut serta dalam meeting mingguan ini.


Narasumber pertama: Miles Jacobson – Studio Director

-Cara Miles sendiri untuk terus meningkatkan kualitas game FM nya setiap tahun adalah, Miles menyiapkan 2 komputer, komputer pertama yaitu memainkan FM, komputer kedua dipakai untuk mencatat ide-ide yang muncul dari pikirannya untuk dijadikan koreksi dan perbaikan yang bisa diterapkan di seri FM selanjutnya.


Narasumber kedua: Fabrizio Romano – Mister Deadline Day

-Fab menjelaskan bagaimana perbedaan aktifitas transfer di transfer window biasa dibandingkan dengan deadline day, deadline day memungkinkan aktifitas jual beli pemain bisa diselesaikan dalam hitungan jam, bahkan bisa dibawah satu jam saja.


-Fab juga mempunyai pengalaman bahwa ada seorang pemain yang diawal transfer window dibuka, dia termasuk “not for sale”, sebulan kemudian, pemain tsb dilabeli harga tinggi, dan saat deadline day, harga pemain tersebut tiba-tiba menurun drastis, atau bahkan sampai available for loan, disitulah seni dari deadline day.


-Fab menganalisa beberapa club juga ada yang menunggu sampai deadline day demi mendapatkan pemain incaran dengan harga serendah-rendahnya, namun tentu saja ini beresiko sangat tinggi, ini bukanlah strategi, tapi “efek domino” dari terbatasnya durasi transfer window.


-Agen pemain juga sangat aktif menawarkan client nya kepada club-club yang diperkirakan akan membeli pemain tersebut, disinilah Manager bisa terbantu mencari pemain yang diinginkan, dikarenakan agen di zaman sekarang sudah inisiatif mencari club yang ideal untuk client nya.


-Fab sangat bersemangat menunggu FM22 rilis, dia ingin merasakan intens nya deadline day di rilisan terbaru ini.


Narasumber ketiga: Tom Bray – UI/UX Designer

-Tom Bray menjelaskan bagaimana jobdesc dari UI/UX Designer ini, singkatnya agar pemain FM tidak merasa pusing dan kesulitan ketika bermain FM, dapat beradaptasi dengan cepat, dan juga game nya terlihat “indah” dan “enak” untuk dipandang, terlihat sebagai produk jadi.


-Ketika memasuki deadline day, tampilan game mendadak berwarna emas dan hitam, menandakan deadline day sudah dimulai, lalu ada “sisa jam sebelum deadline” ketika Anda menekan tombol continue, agar Anda merasakan tekanan dan intensitas di deadline day tersebut.


-Contoh kasus deadline day, misal Anda diawal ingin membeli bek kiri bernama X saat masuk deadline day, tiba-tiba ada agen yang menawarkan client nya yang berposisikan bek kiri bernama Y, disitulah decision making Anda sebagai manager diuji. Begitupun dengan pemain yang Anda incar tanpa tawaran agen, bisa saja pemain tersebut diincar club lain, disitu akan terlihat news nya kalau pemain yang Anda incar diperebutkan club lain juga di deadline day.


Sebelum memasuki narasumber selanjutnya, Alcott menjelaskan sedikit tentang apa itu staff meeting, staff meeting diadakan setiap minggu, yang dibahas di staff meeting diantaranya: coaching, development, staffing dan squad planning.


Narasumber keempat: Chris Wilder – Manager  Club

-Komunikasi adalah kunci,  dalam segala konteks, baik itu ngobrol sambil ngopi bareng staff, rapat dengan beberapa staff, rapat dengan 1 departemen staff, atau rapat dengan semua departemen staff.


-Komunikasi tersebut juga dibagi ke beberapa level, mulai dari manajerial umum dimana informasinya bisa disampaikan secara jelas, meeting secara personal alias one-to-one, meeting dengan departement tertentu (misal meeting dengan medical staff), atau seseorang dari departement tersebut (misal dengan sports science, video analyst, bagian coaching, atau bagian academy) dan inipun adalah hal wajar untuk sebagian besar club, terutama club papan atas.


-Dunia sepakbola sangatlah luas, Anda tidak bisa melakukan semuanya sendirian, ada saatnya kita delegate tanggungjawab kita ke staff tertentu, karena Manager bisa saja berhadapan dengan 50 masalah setiap harinya, misalnya menyiapkan menu latihan, disaat itu Anda harus mengecek apakah pemain tersebut sedang cedera atau tidak, apakah dia bisa ikut latihan.


Kembali ke Miles

-Miles membuat studio bernama FootTalks, digunakan untuk private meeting demi mendapatkan informasi yang layak dari orang yang dituju. FootTalks ini digunakan untuk “brainstorming” Miles memberikan fitur-fitur yang akan diimplementasikan di FM selanjutnya, lalu “orang rahasia” ini memberikan pendapat tentang fitur yang Miles tawarkan apakah sesuai sepakbola real-life atau tidak, disinilah inspirasi dari fitur Staff Meetings, dikarenakan pendapat staff secara pribadi dibandingkan pendapat staff secara keseluruhan bisa saja berbeda pendapat, misal pendapat asisten manager, pendapat technical director, pendapat data analyst, belum tentu sama.


-Miles berterimakasih bagi pemain FM yang sudah setia membeli game nya setiap tahun, yang berarti Miles dkk masih bisa lanjut untuk berkarya membuat game FM ini selalu lebih baik setiap tahunnya.

Sekian dan terimakasih



[In The Studio: New Headline Features] | Episode 2 | #FM22

 


Terusan dari Episode kemarin, berikut leak lanjutan sambil menunggu rilisnya FM22, fitur-fitur yang di leak tidak se “major” episode pertama, tapi tetap penting untuk meningkatkan realisme di game Football Manager ini, mari kita lanjut:

Interviewer: James Alcott


-Yang akan dibahas nanti adalah fitur Deadline Day yang di revamp dan juga adanya fitur staff meeting, kalau di FM21 hanya recruitment meeting, di FM22 nanti dilengkapi dengan staff meeting, jadi semua staff akan ikut serta dalam meeting mingguan ini.


Narasumber pertama: Miles Jacobson – Studio Director

-Cara Miles sendiri untuk terus meningkatkan kualitas game FM nya setiap tahun adalah, Miles menyiapkan 2 komputer, komputer pertama yaitu memainkan FM, komputer kedua dipakai untuk mencatat ide-ide yang muncul dari pikirannya untuk dijadikan koreksi dan perbaikan yang bisa diterapkan di seri FM selanjutnya.


Narasumber kedua: Fabrizio Romano – Mister Deadline Day

-Fab menjelaskan bagaimana perbedaan aktifitas transfer di transfer window biasa dibandingkan dengan deadline day, deadline day memungkinkan aktifitas jual beli pemain bisa diselesaikan dalam hitungan jam, bahkan bisa dibawah satu jam saja.


-Fab juga mempunyai pengalaman bahwa ada seorang pemain yang diawal transfer window dibuka, dia termasuk “not for sale”, sebulan kemudian, pemain tsb dilabeli harga tinggi, dan saat deadline day, harga pemain tersebut tiba-tiba menurun drastis, atau bahkan sampai available for loan, disitulah seni dari deadline day.


-Fab menganalisa beberapa club juga ada yang menunggu sampai deadline day demi mendapatkan pemain incaran dengan harga serendah-rendahnya, namun tentu saja ini beresiko sangat tinggi, ini bukanlah strategi, tapi “efek domino” dari terbatasnya durasi transfer window.


-Agen pemain juga sangat aktif menawarkan client nya kepada club-club yang diperkirakan akan membeli pemain tersebut, disinilah Manager bisa terbantu mencari pemain yang diinginkan, dikarenakan agen di zaman sekarang sudah inisiatif mencari club yang ideal untuk client nya.


-Fab sangat bersemangat menunggu FM22 rilis, dia ingin merasakan intens nya deadline day di rilisan terbaru ini.


Narasumber ketiga: Tom Bray – UI/UX Designer

-Tom Bray menjelaskan bagaimana jobdesc dari UI/UX Designer ini, singkatnya agar pemain FM tidak merasa pusing dan kesulitan ketika bermain FM, dapat beradaptasi dengan cepat, dan juga game nya terlihat “indah” dan “enak” untuk dipandang, terlihat sebagai produk jadi.


-Ketika memasuki deadline day, tampilan game mendadak berwarna emas dan hitam, menandakan deadline day sudah dimulai, lalu ada “sisa jam sebelum deadline” ketika Anda menekan tombol continue, agar Anda merasakan tekanan dan intensitas di deadline day tersebut.


-Contoh kasus deadline day, misal Anda diawal ingin membeli bek kiri bernama X saat masuk deadline day, tiba-tiba ada agen yang menawarkan client nya yang berposisikan bek kiri bernama Y, disitulah decision making Anda sebagai manager diuji. Begitupun dengan pemain yang Anda incar tanpa tawaran agen, bisa saja pemain tersebut diincar club lain, disitu akan terlihat news nya kalau pemain yang Anda incar diperebutkan club lain juga di deadline day.


Sebelum memasuki narasumber selanjutnya, Alcott menjelaskan sedikit tentang apa itu staff meeting, staff meeting diadakan setiap minggu, yang dibahas di staff meeting diantaranya: coaching, development, staffing dan squad planning.


Narasumber keempat: Chris Wilder – Manager  Club

-Komunikasi adalah kunci,  dalam segala konteks, baik itu ngobrol sambil ngopi bareng staff, rapat dengan beberapa staff, rapat dengan 1 departemen staff, atau rapat dengan semua departemen staff.


-Komunikasi tersebut juga dibagi ke beberapa level, mulai dari manajerial umum dimana informasinya bisa disampaikan secara jelas, meeting secara personal alias one-to-one, meeting dengan departement tertentu (misal meeting dengan medical staff), atau seseorang dari departement tersebut (misal dengan sports science, video analyst, bagian coaching, atau bagian academy) dan inipun adalah hal wajar untuk sebagian besar club, terutama club papan atas.


-Dunia sepakbola sangatlah luas, Anda tidak bisa melakukan semuanya sendirian, ada saatnya kita delegate tanggungjawab kita ke staff tertentu, karena Manager bisa saja berhadapan dengan 50 masalah setiap harinya, misalnya menyiapkan menu latihan, disaat itu Anda harus mengecek apakah pemain tersebut sedang cedera atau tidak, apakah dia bisa ikut latihan.


Kembali ke Miles

-Miles membuat studio bernama FootTalks, digunakan untuk private meeting demi mendapatkan informasi yang layak dari orang yang dituju. FootTalks ini digunakan untuk “brainstorming” Miles memberikan fitur-fitur yang akan diimplementasikan di FM selanjutnya, lalu “orang rahasia” ini memberikan pendapat tentang fitur yang Miles tawarkan apakah sesuai sepakbola real-life atau tidak, disinilah inspirasi dari fitur Staff Meetings, dikarenakan pendapat staff secara pribadi dibandingkan pendapat staff secara keseluruhan bisa saja berbeda pendapat, misal pendapat asisten manager, pendapat technical director, pendapat data analyst, belum tentu sama.


-Miles berterimakasih bagi pemain FM yang sudah setia membeli game nya setiap tahun, yang berarti Miles dkk masih bisa lanjut untuk berkarya membuat game FM ini selalu lebih baik setiap tahunnya.

Sekian dan terimakasih



No comments