Halaman

    Social Items


Depok Metro FC mengakhiri musim Liga Lima dengan happy ending setelah dinyatakan promosi dengan menempati posisi ketiga dengan mengalahkan Medan Jaya dengan skor akhir 3-2 di perebutan tempat ketiga.

Di awal musim, tanda-tanda The Commuter bakal naik klasemen terbukti dengan sukses memenangkan empat dari lima pertandingan di awal-awal Liga Lima musim 2019. Kemudian kesuksesan serupa juga dilakukna di bulan Mei dengan menang sebanyak empat dari enam pertandingan.

Di bulan Julu, laju Depok Metro seakan tak terbendung dengan memenangkan semua pertandingan bahkan terus menerus tak kalah selama 15 pertandingan secara beruntun sebelum dikalahkan PS Siak dengan skor 0-1 di akhir bulan September 2019.


Kemudian, sebelum akhirnya dinyatakan lolos ke babak fase kedua, Depok Metro juga memiliki modal baik dengan memenangkan dua dari tiga pertandingan.

Detro lolos ke babak kedua sebagai pemuncak klasemen Liga Lima Grup D dengan mengoleksi 70 poin hasil dari 21 kemenangan, dua imbang, dan lima kali kalah. The Commuter juga sukses mencetak 70 gol dan hanya kemasukan 31 gol atau yang paling rendah di grup.


Di babak kedua, Depok Metro FC (DMFC) harus bertemu dengan lawan-lawan kuat yang menjadi calon juara semisal Persab Brebes, Persiharjo, Persiko, dan PSSA. Namun, bisa promosi ke Liga Empat Indonesia setelah finis di urutan kedua di grup F.

Perjuangan Depok Metro sejatinya tak mudah. di awal harus dikalahkan 1-4 dari Persab dan mendatkan kekalahan kedua dari Persiko dengan skor 3-5. Namun setelah hasil imbang melawan Persiharjo dengan skor 5-5, DMFC bangkit dengan tak terkalahkan di putaran kedua, tepatnya di sepanjang bulan Desember dan di perebutan tempat ketiga mampu mengandaskan Medan Jaya.



Kesuksesan Depok Metro musim ini lantaran andil yang luar biasa dari Matias Maniani yang sukses menjadi pemain dengan raihan gol terbanyak kedua di Liga Lima dengan total gol mencapai 31 gol.

Tak heran, raihan tersebut membuat Matias keluar sebagai pemain favorit Depok Metro musim ini dan ia mengawinkannya dengan gelar pemain muda terbaik klub asal Depok ini.


Selain Matias, banyak pemain ikut berkonribusi bagi tim, misalnya pemain baru Depok Metro musim ini, Usep Sunarya mampu menjadi pencetak gol terbanyak kedua dengan mengoleksi 10 gol dan pemain seperti Rosian Indira Saputra yang keluar sebagai pemain yang paling banyak mencetak assist bagi Depok Metro dengan 13 kali assist.


Kelolosan Depok Metro ke Liga 4 membuat mereka diwajibkan untuk menjadi tim profesional. Hal ini membuat gejolak di klub terutama petinggi klub yang dalam dua bulan, November dan Desember berganti-ganti pemilik.

Andre Sanjaya pemilik awal klub memutuskan untuk mundur pada November 2019 awal dengan digantikan oleh Taufik Yoga yang sebelumnya berposisi sebagai Direktur per September 2019.

Namun Taufik Yoga juga tak lama menjabat sebagai pemilik Depok Metro lantaran Ahmad Setiawan akhirnya mengakuisisi kepemilikan klub.



Rencana untuk Liga Empat

Belum ada rencana untuk Liga Empat karena harus terlebih dahulu memetakan kekuatan tim lainnya di sana. Adapun target yang paling realistis adalah bertahan di klub. Sementara itu, diharapkan dengan status profesional bisa menarik banyak minat pemain untuk membela klub ini di Liga Empat mendatang.

Simak juga videonya di sini:

Football Manager 2019 Story Depok Metro FC Episode 5: Promosi ke Liga 4!!!


Depok Metro FC mengakhiri musim Liga Lima dengan happy ending setelah dinyatakan promosi dengan menempati posisi ketiga dengan mengalahkan Medan Jaya dengan skor akhir 3-2 di perebutan tempat ketiga.

Di awal musim, tanda-tanda The Commuter bakal naik klasemen terbukti dengan sukses memenangkan empat dari lima pertandingan di awal-awal Liga Lima musim 2019. Kemudian kesuksesan serupa juga dilakukna di bulan Mei dengan menang sebanyak empat dari enam pertandingan.

Di bulan Julu, laju Depok Metro seakan tak terbendung dengan memenangkan semua pertandingan bahkan terus menerus tak kalah selama 15 pertandingan secara beruntun sebelum dikalahkan PS Siak dengan skor 0-1 di akhir bulan September 2019.


Kemudian, sebelum akhirnya dinyatakan lolos ke babak fase kedua, Depok Metro juga memiliki modal baik dengan memenangkan dua dari tiga pertandingan.

Detro lolos ke babak kedua sebagai pemuncak klasemen Liga Lima Grup D dengan mengoleksi 70 poin hasil dari 21 kemenangan, dua imbang, dan lima kali kalah. The Commuter juga sukses mencetak 70 gol dan hanya kemasukan 31 gol atau yang paling rendah di grup.


Di babak kedua, Depok Metro FC (DMFC) harus bertemu dengan lawan-lawan kuat yang menjadi calon juara semisal Persab Brebes, Persiharjo, Persiko, dan PSSA. Namun, bisa promosi ke Liga Empat Indonesia setelah finis di urutan kedua di grup F.

Perjuangan Depok Metro sejatinya tak mudah. di awal harus dikalahkan 1-4 dari Persab dan mendatkan kekalahan kedua dari Persiko dengan skor 3-5. Namun setelah hasil imbang melawan Persiharjo dengan skor 5-5, DMFC bangkit dengan tak terkalahkan di putaran kedua, tepatnya di sepanjang bulan Desember dan di perebutan tempat ketiga mampu mengandaskan Medan Jaya.



Kesuksesan Depok Metro musim ini lantaran andil yang luar biasa dari Matias Maniani yang sukses menjadi pemain dengan raihan gol terbanyak kedua di Liga Lima dengan total gol mencapai 31 gol.

Tak heran, raihan tersebut membuat Matias keluar sebagai pemain favorit Depok Metro musim ini dan ia mengawinkannya dengan gelar pemain muda terbaik klub asal Depok ini.


Selain Matias, banyak pemain ikut berkonribusi bagi tim, misalnya pemain baru Depok Metro musim ini, Usep Sunarya mampu menjadi pencetak gol terbanyak kedua dengan mengoleksi 10 gol dan pemain seperti Rosian Indira Saputra yang keluar sebagai pemain yang paling banyak mencetak assist bagi Depok Metro dengan 13 kali assist.


Kelolosan Depok Metro ke Liga 4 membuat mereka diwajibkan untuk menjadi tim profesional. Hal ini membuat gejolak di klub terutama petinggi klub yang dalam dua bulan, November dan Desember berganti-ganti pemilik.

Andre Sanjaya pemilik awal klub memutuskan untuk mundur pada November 2019 awal dengan digantikan oleh Taufik Yoga yang sebelumnya berposisi sebagai Direktur per September 2019.

Namun Taufik Yoga juga tak lama menjabat sebagai pemilik Depok Metro lantaran Ahmad Setiawan akhirnya mengakuisisi kepemilikan klub.



Rencana untuk Liga Empat

Belum ada rencana untuk Liga Empat karena harus terlebih dahulu memetakan kekuatan tim lainnya di sana. Adapun target yang paling realistis adalah bertahan di klub. Sementara itu, diharapkan dengan status profesional bisa menarik banyak minat pemain untuk membela klub ini di Liga Empat mendatang.

Simak juga videonya di sini:

No comments