Halaman

    Social Items


Depok Metro Football Club dipastikan mengkakhiri musim 2018 dengan harus puas menempati urutan keenam di klasemen akhir Liga Lima Grup C. Klub berjuluk The Commuter itu hanya berhasil meraih 52 poin hasil dari 16 kali menang, empat imbang dan delapan kali kalah.


Sejatinya, Depok Metro sempat memiliki start baik di awal musim dengan suskes menang di tiga pertandingan sekaligus, namun di sempanjang bulan April, mereka hanya mampu menang empat pertandingan dari empat laga.

Selanjutnya pada bulan Juni, Depok Metro sempat menguasai klasemen sementara berkat empat kemenangan beruntung dari lima laga di antaranya menang melawan PS Batam, PS Ngada, PSKB (BT), PSKPS.

Setelah itu rekor terbutuk terjadi di bulan Agustus di mana Yoga Sofyan dkk tak sekalipun meraih kemenangan.

Penurunan prestasi yang didapat oleh Depok Metro lantaran banyaknya pemain yang memilih pergi, termasuk Gatot Yusuf yang di awal musim merupakan pemain terbaik yang dimiliki oleh klub yang bermarkas di Grand Depok Arena tersebut

Depok Metro menjadi kesulitan karena di sepanjang musim hanya ada sekali bursa transfer, tepatnya di awal musim, sehingga ke depannya agar kejadian ini tak terulang maka di awal musim lebih baik memborong pemain yang banyak di awal musim





Di akhir musim, secara tak terduga, Yoga Sofyan keluar sebagai top skor meski hanya memiliki bintang satu. Pemain berusia 22 tahun itu sukses mencetak 17 gol dan tujuh asisst dari 26 pertandingan di sepanjang musim

Di tempat kedua diisi oleh Matias Maniani dengan raihan 14 gol dan lima assist dari 23 pertandingan. dan di posisi ketiga di raih oleh winger bernama Rosia Indiria Saputra yang mampu memasukan bola sebanyak 11 gol.

Depok Metro merupakan tim tersubur d grup C dengan suskes mencetak 70 gol, namun kemasukan 52 gol. Dengan demikian, di musim depan di pastikan Depok Metro akan merekrut pemain baru utamanya di sektor pemain bertahan agar tidak kebobolan dalam jumlah besar.



Adapun kabar gembira menjelang musim 2019, bahwa Depok Metro FC kebanjiran sponsor. yakni adanya produk jersey lokal yang akan menyetok jersey selama dua tahun dengan kontrak sebesar 35000 euro.

Kesuksesan Metro FC berada di posisi keeenam pun diganjar uang hadiah sebesar 18 ribu euro.



Rencana musim 2019:

Sebagai tim dengan raihan gol paling tinggi, Metro Depok mungkin hanya akan menambah satu atau dua pemain untuk berada di posisi tersebut sambil ancang-ancang bila kedua penyerang andalan, yakni Yoga dan Matias direkrut tim lain sehingga harus bisa mendatangkan pemain baru.

Di posisi sayap, terutama sayap kiri, Rosian tak memiliki backup, Syahrul Suparno yang diharapkan jadi backup kerap tampil jelek atau hanya menjadi backup bagi Anggara Saputra di sayap kanan.

Di posisi tengah kemungkinan hanya akan menambah satu pemain saja. Dan di posisi belakang yang riskan, rencananya akan mendatangkan empat sampai lima pemain mulai dari center back sampai fullback dan tak lupa juga kiper utama atau backup.

Simak juga videonya di sini:

Football Manager 2019 Story Depok Metro FC Episode 3 Akhir Musim Menjanjikan


Depok Metro Football Club dipastikan mengkakhiri musim 2018 dengan harus puas menempati urutan keenam di klasemen akhir Liga Lima Grup C. Klub berjuluk The Commuter itu hanya berhasil meraih 52 poin hasil dari 16 kali menang, empat imbang dan delapan kali kalah.


Sejatinya, Depok Metro sempat memiliki start baik di awal musim dengan suskes menang di tiga pertandingan sekaligus, namun di sempanjang bulan April, mereka hanya mampu menang empat pertandingan dari empat laga.

Selanjutnya pada bulan Juni, Depok Metro sempat menguasai klasemen sementara berkat empat kemenangan beruntung dari lima laga di antaranya menang melawan PS Batam, PS Ngada, PSKB (BT), PSKPS.

Setelah itu rekor terbutuk terjadi di bulan Agustus di mana Yoga Sofyan dkk tak sekalipun meraih kemenangan.

Penurunan prestasi yang didapat oleh Depok Metro lantaran banyaknya pemain yang memilih pergi, termasuk Gatot Yusuf yang di awal musim merupakan pemain terbaik yang dimiliki oleh klub yang bermarkas di Grand Depok Arena tersebut

Depok Metro menjadi kesulitan karena di sepanjang musim hanya ada sekali bursa transfer, tepatnya di awal musim, sehingga ke depannya agar kejadian ini tak terulang maka di awal musim lebih baik memborong pemain yang banyak di awal musim





Di akhir musim, secara tak terduga, Yoga Sofyan keluar sebagai top skor meski hanya memiliki bintang satu. Pemain berusia 22 tahun itu sukses mencetak 17 gol dan tujuh asisst dari 26 pertandingan di sepanjang musim

Di tempat kedua diisi oleh Matias Maniani dengan raihan 14 gol dan lima assist dari 23 pertandingan. dan di posisi ketiga di raih oleh winger bernama Rosia Indiria Saputra yang mampu memasukan bola sebanyak 11 gol.

Depok Metro merupakan tim tersubur d grup C dengan suskes mencetak 70 gol, namun kemasukan 52 gol. Dengan demikian, di musim depan di pastikan Depok Metro akan merekrut pemain baru utamanya di sektor pemain bertahan agar tidak kebobolan dalam jumlah besar.



Adapun kabar gembira menjelang musim 2019, bahwa Depok Metro FC kebanjiran sponsor. yakni adanya produk jersey lokal yang akan menyetok jersey selama dua tahun dengan kontrak sebesar 35000 euro.

Kesuksesan Metro FC berada di posisi keeenam pun diganjar uang hadiah sebesar 18 ribu euro.



Rencana musim 2019:

Sebagai tim dengan raihan gol paling tinggi, Metro Depok mungkin hanya akan menambah satu atau dua pemain untuk berada di posisi tersebut sambil ancang-ancang bila kedua penyerang andalan, yakni Yoga dan Matias direkrut tim lain sehingga harus bisa mendatangkan pemain baru.

Di posisi sayap, terutama sayap kiri, Rosian tak memiliki backup, Syahrul Suparno yang diharapkan jadi backup kerap tampil jelek atau hanya menjadi backup bagi Anggara Saputra di sayap kanan.

Di posisi tengah kemungkinan hanya akan menambah satu pemain saja. Dan di posisi belakang yang riskan, rencananya akan mendatangkan empat sampai lima pemain mulai dari center back sampai fullback dan tak lupa juga kiper utama atau backup.

Simak juga videonya di sini:

No comments